Kabupaten Bogor, Projustisianews.Com - Sekolah Menengah Atas Negeri Dua Cileungsi yang dikenal SMANDU memasuki awal Tahun Pembelajaran 2021 belum bisa menerapkan Kegiatan Belajar Dan Mengajar (KBM) secara Tatap Muka.
"Hingga sekarang metode pembelajaran yang sekolah melakukan masih dengan cara belajar online atau belajar daring atau virtual, " demikian disampaikan Kepsek Smandu, Dedy Kusnady, S.Pd, M.M. kepada Projustianews.com di ruang kerjanya, Selasa, 20/4/2021.
Menurut Kepsek Dedy alasan belum diiterapkannya KBM tatap muka karena belum dapat rekomendasi baik dari Bupati Bogor, Hj. Ade Yasin dan juga instruksi dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Untuk bisa melaksanakan belajar tatap muka selama pemberlakukan kondisi pandemik covid 19 sangat ketat dan sesuai sesuai peberapan pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau sekarang dengan penerapan PPKM.
Untuk bisa diperlakukan KBM Tatap Muka maka ada syarat yang dilaksanakan sekolah secara ketat.
Menurut Kepsek Dedy ada empat syarat utama untuk bisa menerapkan KBM Tatap Muka
Pertama, wilayah tempat KBM harus zona hijau bukan zona merah, kedua ada izin rekomendasi dari dinas pendidikan ketiga, KBM tatap muka diselenggarakan sesuai dengan standar protokol kesehatan ( prokes), keempat, pelaksanaan KBM tatap muka harus ada persetujuan dari orangtua siswa.
Kondisi lingkungan sekolah harus Cileungsi hingga hari ini masih kategori zona merah "Jadi Smandu tidak bisa dilakukan KBM secara tatap Muka, " ujar Kepsek Dedy.
Hingga Smandu masih mengikuti prosefur sesuai standar prosedur PSBB, dimana sekolah menyediakan sarana perasana di lingkungan sekolah
seperti penyedian wastafel pencucitangan, bebetapa kali Smandu melakukan penyemprotan dengan disenfektan.
Dukungan orangtua untuk kerjasama pencapaian pemberlakuan PPKM disekolah hingga nantinya bisa terselenggara KBM belajar tatap muka.
"Jadi tanpa kerjasama orangtua KBM tatap muka sulit dilaksanakan," tegas Kepsek Dedy.
SMANDU masih menerapkan metode belajar dengan metode virtual atau daring. "Bila ada siswa didik datang kesekolah dilakukan dengan terbatas, mengikuti prokes " ujar Kepsek Dedi.
Metode belajar KBM secara During dengan dikendalikan wali murid diruang khusus dengan ketersediaan komputer dan audio visual melalui jaringan internet, dibimbing langsung walimurid kepada anak didik dengan
kerjasama orang tua siswa turut mendukung agar proses belajar during ini berjalan dengan baik
Sekolah sudah mengatur metode KBM belajar jarak jauh ini dengan baik dengan mengajar melalui melalui Work From Home (WFH) Dan Work From Orgazation (WFO).
Penerapan WFH Dan WFO dilaksanakan dengan fleksibel. Guru dan tenaga pendidik usia dibawah 50 tahun diutamakan datang ke sekolah dengan WFO sedangan guru usia diatas 50 tahun diprioritaskan mengajar dengan WFH.
"Semua bisa KBM berjalan dengan baik yang penting metode belajar daring mendapat target pencapaian dengan baik, " ujar Kepsek Dedy.
Metode KBM daring melalui diakui Kepsek Dedy Daring memang ada yang hilang dimana kebutuhan anak didik yaitu aspek emosional dan psikologis tidak ada selama pandemik covid 19.
" Akibat pandemik ini maka hubungan emosionsional antara anak didik, anak didik dengan wali murid jelas berkurang," jelas Kepsek Dedy seraya menyebut persoalan emosi dan psikologis semua mengalami, bahkan kondisi ini sudah mendunia.
Kepsek Dedy berharap badai covid 19 ini berlalu dan sistim belajar kembali normal dan berharap KBM
Memang ada kebijakan Menteri Pendidikan Nasional dengan SKB 4 Menteri untuk menerapkan Belajar Tatap Muka di Tahun Ajatan Baru di Bulan Juli 2021.
Tapi sekarang belum kita bersiap - siap semoga rencana pemerintah bisa diterapkan di Smandu.
Prioritas KBM tatap muka hingga kini masih sekolah tertentu untuk ujicoba dan lebih banyak diprioritaskan kepada SMK.
"Mungkin KBM di SMK karena butuh keahlihan dan praktek maka perlu memberlakukan belajar tatap muka secara terbatas.
Tapi itu pun dilakukan ketat dengan hanya kapasitas maksimal 25 porsen.
Belajar KBM tatap muka harus diatur dengan baik sesuai Prokes Untuk kelas siswa B tidak boleh lagi diikuti kelas A
Ini untuk mengurangi penyebaran covid agar tidak cepat menjalar dengan cepat.
Semua tenaga pengajar SMANDU juga sudah melakukan vaksinasi baik terhadap semua guru dan semua tenaga pendidik dan tata laksana sekolah . "Tapi untuk guru yang punya p enyakit tertentu dannibu hamil tidak direkomendasikan untuk vaksin.
"Kami bersyukur sampai sekarang guru dan siswa masih sesuai dengan prosedur dan terhindar dari covid 19 ini, " ujar Kepsek Dedy dengan lemah lembut. (**)